adakalanya berdiam itu nampak mudah,
tampak bagai terlerai masalah,
terhapus gundah,
mengikis prasangka.
salahkah jika aku mendiam ?
niat untuk mengelak luka,
bahkan ia hanya menambah curiga;
menanam prasangka.
katanya hati sudah ketat diikat,
lebih-lebih lagi bagi yang terpilih dan memilih di jalan ini.
mungkin benar dan ya hati sudah berhubungan.
cuma mungkin ini cuma ujian.
aku yang mendiam,
berharap agar yang di sana tidak susah hati.
oh tidak,
ini soal hati bukan soal akal.
yang sakit akan tetap sakit,
yang curiga itu juga takkan hilang.
disinilah ikhlas dan tulus itu diuji.
sedang hatiku yang berkecamuk;
menanti hari...
menunai ikhlas dan tulus yang dijanji.
dan aku yang masih terus-terusan berdiam.
agaknya..sampai bila ya?