Pages

Cita-cita dan pembatasnya

Bismillahirrahmanirrahim.

Saya mengambil kesempatan menghubungi emak sebelum menumpang rehat dan solat di rumah kouhai. Bertanya khabar seperti hari-hari sebelumnya, bergurau-senda seketika, dan sedikit sebanyak mengikuti perkembangan terbaru yang berlaku dalam keluarga.

Terus saya bertanya pada emak,
" Emak, dengar tak berita yang X meninggal? ". X teman seusia saya, kembali bertemu Ilahi minggu lepas. InsyaAllah, bi khusnil khotimah.

" Innalillahi wa inna Ilaihi rojiun. Muda lagi kan.. tapi mati ni tak kira siapa-siapa. ", ada terselit rasa terkejut pada kata-kata emak. Kami jeda seketika, rasa berat untuk meneruskan bicara.

Begitulah, resam manusia. Setiap yang bernyawa punyai ajal. Malah, pengakhiran hidup manusia di dunia adalah dengan kematian.

Dn kematian, merupakan kepastian yang maha pasti. Lebih pasti dari kepastian dapatkah kita bernafas untuk 10 minit lagi.

***********************************************************************************

Siapa yang pernah membaca tulisan Hlovate bertajuk Fend, pasti terngiang-ngiang petikan ayat dalam tulisannya bukan?

" The man who decided to change on the 12th, died on the 11th "

Kurang dua minggu selepas saya menamatkan bacaan, belum cukup kata-kata itu bersisa dalam kehidupan saya, don-don (baca: bertalu-talu)berita kematian yang tiba pada saya.

Percayalah, kematian itu pemisah antara kita dengan dunia.

Pemisah antara ibu dan anak, sahabat dan teman.

Pemisah antara kekasih dan yang dikasihi.

Tiada apa yang berharga pada diri kita ketika itu, melainkan segalanya bakal menjadi debu. Tiada yang kekal , melainkan 3 perkara

1) Sedekah jariah
2) Ilmu yang bermanfaat
3) dan doa anak-anak yang soleh

Cukuplah bila Allah mengatakan yang dunia ini tidak lebih melainkan senda gurau dan permainan. (Rujuk al-Ankabut 29:64).

Dan betapa berkali-kali Allah ulang dalam al-Quran, jangan sampai kita tertipu dengan kehidupan dunia. (Rujuk Luqman 31:33).

Namun, ajal dan kematian itu bukan menjadi batas untuk kita memasang cita-cita dan impian. Bukanlah alasan untuk kita bermalas-malasan dan berpuas hati dengan apa yang ada sekarang, melainkan seharusnya kita berusaha, dan terus berusaha lagi.

Kerna kita sendiri tidak tahu yang manakah akan diterima Allah, dan yang pasti, bilakah ajal akan menemui kita nanti.

Justeru, betapa seharusnya kematian ini menjadi motivasi terbaik buat diri yang mempunyai mata hati, sedar akan ajal yang bakal menjengah entah bila masa, untuk sentiasa mempertingkatkan diri, bukannya alasan untuk menjadi pesimis dan pasif. Berusahalah, untuk mengusahakan kehidupan pada tahap yang terbaik, setiap masa! (Rujuk al-Mulk 67:2).

wAllahua'lam.

Glosari:
1) kouhai: junior
2) don-don: bertalu-talu

" the man who decided to change on 12th, died on the 11th. Until recently, my life seems to residing towards the 11th hour .."

1 comment: